Minggu, 29 Maret 2009

Adam sebagai Kholifah pertama

  • PRA PENCIPTAAN ADAM
Sebelum manusia menghuni Bumi, telah lebih dulu ada makhluk yang menyinggahi pelanet ini. yaitu bangsa Jin. Demikian Ibnu Abbas Ra. menafsirkan surat Al-Baqoroh : 30.

Karena bangsa Jin yang menghuni Bumi pada waktu itu, maka yang menjadi Kholifah atau pemimpin tentu saja dari kalangan mereka juga. Bangsa Jin memiliki daya reproduksi yang sangat hebat, sehingga rata-rata mereka bisa melahirkan 50 anak. Dengan berjalannya waktu, populasi Jin di Bumi pada saat itu membeludak, sehingga rawan akan kriminalitas. Dimana-mana terjadi kemaksiatan, huru-hara, bahkan sampai terjadinya peperangan karena
kebejatan moral mereka. hanya segelintir Jin yang tha'at pada aturan-aturan Allah.

Kejadian ini membuat Allah murka. Malaikat Jibril diutus membawa pasukannya oleh Allah untuk mengazab, membumi hanguskan semua Jin yang gemar melakukan maksiat. Maka dihancurkanlah hampir seluruh bangsa Jin di segala penjuru Bumi. Namun ada satu kampung, dihuni oleh suku Al-Haris, yang dimana di dalamnya terdapat bayi Jin yang baru saja lahir ke Bumi. Sebelum malaikat Jibril mengevakuasi kampung tersebut, ia menyelamatkan bayi Jin yang belum memiliki dosa itu. Setelah selesai mengerjakan tugas dari Allah itu, kemudian malaikat Jibril membawa bayi Jin yang diberi nama Ajazil itu, ke alam Malakut, alamnya para Malaikat.

  • IBLIS
Ajazil dirawat dan dibesarkan dalam ruang lingkup kehidupan Malaikat, sehingga tumbuh menjadi Jin yang amat sholeh. Selama 1000 tahun lamanya ia tidak pernah melakukan maksiat sedikitpun, amalnya tidak ada cacatnya. Setiap satu tahun ia dinaikkan derajatnya oleh Allah, terus sehingga derajatnya mencapai tingkat setara dengan para Malaikat.

Di Bumi, penduduk yang tadinya telah diluluh lantakkan hampir seluruhnya itu, kini telah berkembang biak lagi. Terulang kembali tragedi kekacauan oleh bangsa Jin yang kedua kalinya. Kemudian Allah mengazab mereka lagi, dan kali ini yang diutus untuk mengevakuasi bumi adalah Jin Ajazil. Ajazil memimpin pasukan Malaikat untuk membumi hanguskan pelaku-pelaku maksiat. Maka dengan ketho'atan yang tinggi, ia melaksanakan perintah Allah itu, dan disapu bersihlah bumi dari kekejian, kebrutalan, dan kemaksiatan.

Bumi kembali kosong. Kemudian di alam Malakut, Allah mengumumkan akan menjadikan Kholifah di muka Bumi (Al-Baqarah:30). Karena memang yang menghuni Bumi pada saat itu adalah bangsa Jin maka Ajazil merasa dirinyalah (satu-satunya bangsa Jin di alam Malakut) yang akan ditunjuk oleh Allah untuk menjadi Kholifah. Dengan kepercayaan diri yang tinggi, dia tebar pesona kemana-mana, karena dia yakin akan dipilih oleh Allah.

Namun apa yang terjadi? Allah menciptakan makhluk lain, dan mengambil bahan dasarnya dari Bumi, yaitu tanah. Firman-Nya :
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk."(Qs. 15 : 26)

Ajazil tercengang, "Untuk apa Allah menciptakan makhluk lain lagi?".
Maka terbentuklah dari tanah itu suatu sosok yang nantinya disebut manusia. Sebelum Allah memberikan ruh kedalamnya, diam-diam Ajazil menyusup masuk melalui lubang hidung kemudian keluar lewat lubang telinga kiri, masuk lagi lewat lubang telinga kanan dan keluar lagi lewat dubur. Ajazil mulai berkomentar, "Benda inikah yang akan dijadikan Allah sebagai Kholifah?" Dan dengan sombongnya dia mengatakan, "Memangnya apa kelebihan dari benda ini?" Berbeda dengan Malaikat, mereka khawatir akan terulangnya kembali huru-hara, kemaksiatan yang telah terjadi. Sebagaimana Firman-Nya :
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.’ Mereka berkata, ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’ Tuhan berfirman, ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.’"(Qs. al-Baqarah : 30)


Allah mulai meniupkan ruh kedalam tanah itu, dan diberi nama Adam. Maka dengan serta-merta seluruh organ tubuhnya mulai aktif. Hirupan udara pertama yang masuk ke dalam paru-paru menyebabkannya bersin. "Hatchiiim...!" sesaat setelah bersin kata pertama yang ia ucapkan adalah "Alhamdulillah". Malaikat kagum mendengar kata pertama Adam ini.

Kemudian Allah memanggil Adam untuk mengajarkan kepada malaikat, Allah memerintahkan, ‘Hai Adam, ceritakan kepada para malaikat jawaban dari pertanyaan yang telah Aku ajukan kepada mereka itu.’ Maka menjawablah Adam, dan Allah menunjukkan kelebihan Adam atas mereka. Dalam keadaan demikian, Allah mengatakan kepada malaikat, ‘Bukankah Aku telah katakan bahwa sesungguhnya Aku ini Maha Mengetahui apa-apa yang ada di langit dan di bumi, yang tidak diketahui oleh selain-Ku, dan Aku Maha Tahu terhadap sesuatu yang kamu nyatakan dengan perkataanmu dan apa-apa yang tersimpan dalam diri kamu sekalian?

"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berkata, ‘Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu orang-orang yang benar!’ Mereka menjawab, ‘Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.’ Allah berfirman, ‘Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda itu.’ Allah berfirman, ‘Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?’"
(Qs. al-Baqarah : 31-33)

Di kala para Malaikat takjub, sementara itu Ajazil malah merasa dengki dan tidak rela kepopulerannya direbut oleh makhluk baru bernama Adam itu. Allah Maha Mengetahui apa yang ada dalam benak Ajazil saat ini. Untuk membuktikan kebusukan hati Ajazil, Allah memerintahkan kepada seluruh Malaikat untuk sujud pada Adam. Ajazil yang memang berada di tengah-tengah Malaikat secara otomatis terkena perintah Allah itu juga. Sementara para Malaikat sujud semua, namun Ajazil tetap tegap berdiri dengan congkaknya. Dari situlah Ajazil mendapatkan gelar 'Iblis'; pembangkang.
Sebagaimana firman Allah :
"Lalu seluruh malaikat-malaikat itu sujud semuanya kecuali Iblis, dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir. Allah berfirman, ‘Hai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku? Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?’ Iblis berkata, ‘Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.’ Allah berfirman, ‘Maka keluarlah kamu dari surga, sesungguhnya kamu adalah orang yang diusir, sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai Hari Pembalasan.’"(Qs. 38 : 73-78).

Wallohu A'lam....